Resensi Buku Habis Gelap Terbitlah Terang Karya Armijn Pane



A. Identitas Buku
Pengarang                   : Armijn Pane
Tebal Halaman            : 267 halaman
Penerbit                       : PT Balai Pustaka (persero)
Tahun Terbit                : 2008
Cetakan                       : Kedua puluh empat

B. Tentang Pengarang
Armijn Pane adalah seoarang sastrawan angkatan Pujangga Baru. Beliau juga salah satu tokoh pendiri Majalah Pujangga Baru. Armijn lahir di Muara Sipongi 18 Agustus 1908 dan meninggal pada tahun 16 Februari 1970 di Jakarta. Armijn pernah menyenyam pendidikan di HIS dan ELS pada tahun(1923)  dan melanjutkan Kuliah di STOVIA Jakarta pada tahun(1927). Selain menjadi penulis, Armijn pernah menggeluti pekerjaan menjadi seorang wartawan di Surabaya, Guru Taman Siswa di Kediri dan menjadi Seketaris dan Direktur Pujangga Baru(1933-1936). Beberapa karya Armijn Pane yang sangat terkenal antara lain, Habis Gelap Terbitlah Terang, Belenggu dan masih banyak lagi. Belenggu merupakan karya sastra yang di terbitkan pada tahun(1940)banyak mengundang perdebatan dikalangan penulis di Indonesia. Dengan seluruh karyanya di bidang sastra Armijn Pane mendapat penghargaan Anugerah Seni dari pemerintahan RI tahun 1970. Hingga saat ini karyanya selalu terdengar di seluruh pecinta sastra Indonesia.

C. Sinopsis
Buku karya Armijn Pane yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang“ berisi tentang surat-surat yang Raden Ajeng Kartini kirim kepada sahabat-sahabatnya yang tinggal di Belanda. Dalam surat tersebut, Kartini menceritakan isi hatinya, citacita, dan harapannya untuk memajukan kaum wanita Indonesia agar tidak terbelenggu oleh adat. Disamping itu, buku tersebut juga berisi tentang perjalanan hidupnya untuk tanah air Indonesia. Penulis buku ini terinpirasi untuk memberi semangat kaum wanita melalui buku ini.

Raden Ajeng Kartini dilahirkan di Jepara pada tanggal 21 April 1879. Beliau merupakan putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat yaitu Bupati Jepara pada saat itu dan cucu dari Bupati Demak Pangeran Ario Tjondronegoro. Semasa kecil Kartini, beliau selalu mengingat bahwa laki-laki itu serakah akan hak, cuma dirinya sendiri saja dipikiranya. Di masa kecilnya itu sudah pula diajari berlaku seolah-olah anak perempuan itu lebih rendah derajatnya dari laki-laki. Saat Kartini beranjak dewasa, ia memulai menemukan jawaban dari pertanyaan yang telah muncul saat ia masih kecil dan menilai bahwa kaum perempuan pada masa itu hanyalah sebagai perhiasan kaum pria dan hanya sebagai pengurus rumah tangga saja. Dalam hati Kartini tidak bisa menerima keadaan itu meskipun beliau berasal dari keluarga bangsawan, namun ia tidak mempedulikan gelar bangsawan itu karena ia merasa penderitaan yang dirasakan oleh kaum perempuan. Dimata Kartini setiap manusia memiliki derajat yang sama, Ia sering berbaur dengan masyarakat bawah. Pada saat berbaur, Kartini selalu memberi semangat kepada kaum perempuan untuk berjuang dan meraih semua impian yang ingin di capai. Untuk itu Kartini mengecap pendidikan. Karena Kartini suka mencari ilmu dia meminta bapaknya untuk mencari ilmu meskipun di negeri lain, tetapi tidak pernah ditanggapi oleh bapaknya. Pada mulanya kawan-kawan kartini sering berkunjung, tetapi temanya sudah tiada karena sudah berangkat ke Belanda. Untuk menghilangkan rasa sepi itu ayah Kartini mengizinkan Kartini membaca buku-buku Belanda dan menerima surat kawanya yang di Belanda. Berkat surat- surat yang di tulis R.A. Kartini tersebut didirikanlah Sekolah Kartini pertama di Semarang dan saat itu usianya 25 tahun. Sekolah Kartini khusus untuk kalangan perempuan. Terlepas dari hal itu, jerih payahnya dan jatuh bangunnya dalam mengangkat derajat wanita yang tidak dengan mudah ia dapatkan serta butuh proses dan perjalanan yang panjang. Ketidak setujuan dari orang tuanya dalam memperjuangkan pendidikan kaum wanita adalah salah satu kendala terbesarnya. Ia juga di tuduh menyalahi adat istiadat yang berlaku. Namun, R.A. Kartini tidak pernah menyerah dan terus berjuang demi kemajuan wanita Indonesia. Pendiriannya yang kuat dan tidak mudah terpengaruh orang yang mengusiknya.


D. Unsur  Instrinstik
a. Tema :
Menceritakan sebuah perjuangan seorang wanita yang ingin merubah sejarah
b. Tokoh dan Penokohan :
1.      R.A Kartini  : baik,suka membaca dan suka member semangat.
“ Kita harus membuat sejarah, kita mesti menentukan masa depan kita tapi yang sesuai dengan keperluan kita sebagai wanita yang harus mendapat pendidikan yang cukup seperti kaum laki-laki”
2.      RM  Adipati Sastrodiningrat : baik,tegas dan penyanyang
“ Ayahnya mengijinkan Kartini membaca buku bahasa Belanda dan menerima surat  dari kawan-kawannya orang Eropa”
3.      Pangeran Ario Tjondronegoro : baik, suka akan kemajuan
“Beliau merupakan Bupati yang pertama mendidik anak-anaknya dengan pelajaran Barat “
4.      Sosrokartono : baik, sering mendengarkan cita-cita kartini dengan perhatian.
” saudaranya laki-lakinya Sosrokartono selalu mendengarkan cita-cita Kartini dengan rasa penuh perhatian”
5.       Mr.Abendanon : baik, suka memberi nasihat kepada kartini
“ Abendanon selalu memberi nasihat kepada Kartini supaya jangan menunggu balasan rekes, supaya terus mendirikan sekolah sendiri”
c. Latar :
Latar tempat: Di sekolah H.B.S
“Pada suatu ketika, di sekolah, di waktu berhenti, dilihatnya salah seorang temannya sedang saik belajar bahasa Prancis disekolah”
“Sedatangnya dirumah, ditanyankannya kepada bapaknya.
Latar suasana:
Sepi:
“remuk redam hatinya melihat adik-adiknya boleh pergi bersekolah, dengan bebas boleh pergi keluar.”
Sedih:
“setiba saudaranya itu diapun diapun dicemoohkan dan di caci pula.
Senang:
“Lain dari pada buku ada, bapak dan saudaranya, ada lagi satu hal yang memberi keriangan, ialah pekerjaan berkirim-kiriman surat.
Latar waktu:
Pagi hari: Kartini melihat adik-adiknya berangkat ke sekolah pagi itu.
d. Alur : Novel ini menggunakan alur Maju
e. Amanat : Jangan membedakan derajat kaum perempuan dengan kaum laki-laki khususnya dalam bidang pendidikan. Sebab dimata Tuhan yang maha esa semua manusia itu sama.
f. Sudut pandang : Sudut pandang orang ke tiga
g. Gaya bahasa : Novel ini menggunakan gaya bahasa Indonesia

E. Unsur Ekstrinstik
a. Kelemahan:
Kelemahan dari Novel Habis Gelap Terbitlah Terang yaitu, kata-katanya sulit untuk  dipahami secara luas oleh seluruh kalangan masyarakat sebab, kata-katanya terlampau sudah cukup kuno.
b. Keunggulan
Keunggulan dari Novel Habis Gelap Terbitlah Terang yaitu, berbeda dengan novel lainnya, novel ini memiliki kumpulan surat yang diterima maupun yang dikirim oleh R.A kartini semasa hidupnya.
c. Nilai-nilai
Nilai adat istiadat:
Dipingit(ditutup) adalah adat istiadat bagi masyarakat jawa pada masa itu yang dimana anak perempuan yang telah menyelesaikan pendidikan dasar disuruh untuk tetap dirumah dan jangan keluar rumah sampai ia dipinang oleh laki-laki yang tidak ia kenal.
Nilai moral:
Saudara laki-laki Kartini selalu mendengarkan sebarang kata yang diucapkan Kartini dengan penuh perhatian, tiada pernah mengucapkan kata yang membuat hati Kartini menjadi hancur.
Nilai agama:
Hukum Islam memperbolehkan laki-laki menaruh empat perempuan atu sering disebut poligami.
d. Kesimpulan :
Ada beberapa hal yang membuat Kartini menjadi perempuan yang menarik perhatian masyarakat Indonesia antaralain yaitu, pertama cita-citanya merupakan cita-cita seluruh masyarakat khususnya kaum hawa.Kedua, perjuangan jiwanya dan perjalanan rohaninya dapat menjadi inspirasi bagi kaum hawa.


http://library.uny.ac.id/
Habis Gelap Terbitlah Terang on UNY Library

Solusi Gagal Install CorelDRAW x8

Langsung to the point aja, mau share pengalaman pas gagal install coreldraw x8 kemarin. Jadi pas mau nginstall coreldraw x8, di bilang gak bisa install karena sudah ada versi coreldraw yang lain, padahal belum pernah install corel sama sekali, muncul error kayak gambar di bawah ini :


Yup, buat kalian yg ngalamin error " The installation was not completed " sama " You cannot install this product because another version is already installed. To install this product, you must first uninstall the existing version ", silahkan kalian lanjut baca postingan ini

Oke kita langsung ke solusi nya aja ya , solusi nya cuma satu , uninstall Microsoft Visual C++ 2015 Redistributable - 14.0.23918, uninstall keduanya yg x64 dan x86.
 


Setelah selesai uninstall VC++ nya, langsung aja install coreldraw nya lagi, kelar deh masalah.




*Tested on windows 10 64bit.

Sejarah Singkat SMAN 2 Wates



Sejarah Berdiri:
Seleksi Penerimaan Murid Baru Tahun Pelajaran 1981/1982 di SMA N Wates Kulon Progo banyak calon murid yang tidak dapat diterima karena terbatasnya daya tampung yang ada. Berdasarkan kenyataan tersebut, masyarakat Kulon Progo khususnya kota Wates dan para pendidik SMA N Wates merasa prihatin.
Keprihatinan ini disampaikan ke Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang saat itu dijabat oleh Bapak Drs. GPH POEGER. Oleh karena itu pada persiapan Penerimaan Murid Baru Tahun pelajaran 1982/1983 SMA N Wates supaya membuka pendaftaran sebanyak: 5 kelas untuk SMAN 1 Wates dan 3 kelas untuk SMA N 2 Wates. Perintah ini dilaksanakan oleh Bapak Drs. BUDIHARDJO selaku kepala sekolah SMAN 1 Wates saat itu.
Selama kurang lebih 5 bulan sejak Juli sampai November 1982 kegiatan belajar mengajar SMA N 2 Wates dilaksanakan di SMA N 1 Wates pada sore hari dengan 9 orang guru tetap, 8 orang guru tidak tetap dan 132 orang siswa kelas satu. Tertanggal 9 Oktober 1982 Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 0298/0/1982 menyatakan bahwa SMA N 2 Wates Kulon Progo berdiri sejak 1 Juli 1982.

Perkembangan SMA N 2 Wates:

Tahun
Perkembangan
1982/1983
KBM masih menempati gedung SMA N 1 Wates, kegiatan dilaksanakan pada sore hari. Semester 2 sudah menempati gedung sendiri di Bendungan, Wates, Kulon Progo.
1983/1984
Kepala sekolah diserahkan dari bapak Drs. Budihardjo kepada bapak Drs. Prasetyo pada tanggal 6 Maret 1984.
1984/1985
Pertama kali menyelenggarakan EBTA/EBTANAS, kelulusan 100 % dan yang diterima di PTN 59 siswa dari 127 siswa.
1985/1986
Jumlah siswa, ruang belajar dan tenaga pengajar bertambah.
1986/1987
Pembangunan lapangan olah raga selesai.
1987/1988
Pembangunan Joglo Besar dicanangkan.
1988/1989
Melaksanakan lustrum I.
1989/1990
Pembangunan joglo besar selesai.
1990/1991
Pembangunan pagar sekolah dan pemasangan telepon.
1991/1992
Serah terima jabatan kepala sekolah dari bapak Drs. Prasetyo kepada ibu Sri Hartini,BA. Mengadakan lustrum II.
1992/1993
Jumlah kelas menjadi 12, dengan jumlah siswa 268, jumlah guru tetap 42 tidak tetap 1 dan karyawan 15 orang.
1993/1994
Pendaftar meningkat pesat menjadi 323 pendaftar, sedang daya tampung terbatas 4 kelas 144 siswa.
1994/1995
Pencanangan pembangunan masjid SMA N 2 Wates dan pergantian kepala sekolah dari ibu Sri Hartini,BA kepada Bp. Drs.H.Sj.Subakir.
1995/1996
Berakhirnya program A1, A2, A3 dan diganti dengan jurusan IPA dan IPS.
1996/1997
Peresmian masjid SMA N 2 Wates oleh Kakanwil Depdikbud DIY bapak Drs.H. Rusli Rahman dengan nama masjid “Da’imatul Jannah”. Melaksanakan lustrum III.  
1997/1998
Perkembangan pesat koperasi siswa sehingga dapat membeli mesin fotocopy.
Selesainya pembangunan ruang ganti pakaian putri, putra dan peralatan olah raga.
1998/1999
Serah terima kepala sekolah dari Bp. Drs.H.Sj.Subakir kepada Bp. Tugiran,S.Pd.
1999/2000
Siswi SMA 2 Wates meraih juara I lomba basket tingkat kabupaten Kulon Progo
2000/2001
Disempurnakan lapangan basket, lapangan footsal, tersedianya ruang agama Kristen dan Katulik.
2001/2002
Tahun ini guru berprestasi tingkat nasional diraih SMA N 2 Wates atas nama Dra Vipti Retno Nugraheni, M.Ed dan diberi kesempatan berwisata ke Jepang.
2002/2003
Juara I pawai putra dan putri tingkat kabupaten Kulon Progo dalam memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia.
2003/2004
Pembangunan ruang komputer untuk guru oleh Komite SMA N 2 Wates. Pleton putri SMA N 2 Wates berhasil lagi menjadi juara I pawai tingkat kabupaten Kulon Progo dalam memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia.
2004/2005
Kegiatan pembelajaran mulai moving kelas, aktifnya akses internet SMA N 2 Wates. Terjadi pergantian kepala sekolah dari Bp. Tugiran,S.Pd kepada Bp. Drs.H.Mudjijono, karena Bp. Tugiran,S.Pd memasuki masa pensiun.
2005/2006
Prestasi siswa dibidang lukis sehingga berhasil menjadi juara I lomba poster tingkat propinsi DIY. Dilengkapinya TV, dan VCD diruang- ruang kelas. Pembangunan pagar sepanjang 100 meter yang roboh karena gempa 26 Mei 2006.
2006/2007
Juara I tingkat propinsi lomba lari 200 meter a.n. R Yanu Setiawan, lari 400 meter a.n. Fajar Setiawan, 
2007/2008
SMA N 2 Wates ditetapkan sebagai Rintisan Sekolah Katagori Mandiri, dan juara I tingkat propinsi lomba cerpen bahasa jawa a.n. Aka Dian M, english competition a.n. Sri Aditya Kususma W dan tenis meja a.n. Joko Pramono.
2008/2009
Diraihnya prestasi tingkat nasional oleh siswa atas nama Aziz Prabowo dalam kegiatan Paskibraka, juara I tingkat ppropinsi senam lantai putri a.n. Rohana Desi K.dan senam lantai putra a.n. Yustinus Tyasmanto serta juara II bintang radio RRI Yogyakarta a.n. Dyah Natalia Winarsih.
2009/2010
Dimulainya program Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) di Kulon Progo oleh SMA N 2 Wates.

Makna Logo SMAN 2 Wates



Motif burung dan bulu terbuka

Burung menghadap ke depan dengan sayap terbuka, beralaskan bidang bentuk segi lima berwarna biru laut, dengan tulisan Ngrenggo Ciptaning Kusumo Jati.

Arti Lambang

    Wadah lambang bidang berbentuk segi lima , menunjukkan bahwa senantiasa ingat kepada dasar pendidikan kita yaitu Pancasila.

    Condro Sangkolo berbunyi : Ngrenggo Ciptaning Kusumo Jati
        Ngrenggo, berarti : 2
        Ciptaning, berarti : 8
        Kusumo, berarti : 9
        Jati, berarti : 1
    Condro Sangkolo tersebut menunjukkan kelahiran SMA Negeri 2 Wates yaitu pada tahun 1982

    Burung merupakan lambang ketekunan belajar, giat bekerja dan suka meneliti

    Buku, melambangkan tugas siswa yang utama yaitu belajar

    Pena, melambangkan tugas siswa yang kedua yaitu berkarya/bekerja keras

    Lidah Api, lambang bahwa sekolah merupakan pusat kebudayaan

    Sayap, lambang yang meyakinkan siswa bahwa ilmu yang didapat di sekolah adalah bekal hidup di kemudian hari yang mengangkat derajat dirinya

    Pita, melukiskan bahwa sekolah mengutamakan kepentingan lingkungan



Arti Warna

    Biru : bijaksana, penuh gairah hidup, sumber ilmu

    Merah : hidup bersemangat, berani maju ke depan

    Coklat Tua : tekad yang membaja, maju dengan langkah pasti

    Coklat Muda : patuh dan disiplin

    Kuning : kecerahan berpikir

    Hitam : sempurna, fundamental

    Putih : suci murni tak tergoyahkan

CARA MEMBUAT BEL LISTRIK SEDERHANA DEGAN ARUS DC

Gambar di bawah berikut merupakan bel listrik sederhana yang berhasil dibuat dengan sumber energi listrik dari baterai kering atau dapat juga dengan menggunakan adaptor. Direkomendasikan untuk sumber energi listrik sebaiknya menggunakan adaptor dibandingkan baterai, karena adaptor dapat mensuplai arus yang cukup konstan untuk kebutuhan bel. Sedangkan jika menggunakan baterai, energi listrik akan semakin melemah dan hilang dalam waktu yang cukup singkat.

Hal ini diberikan karena memang telah dialami sewaktu proses pembuatan bel listrik. Bahan-bahan yang digunakan untuk mengkonstruksi bel ini pun berasal dari barang-barang bekas yang mudah ditemui disekitar kita.

Besarnya energi listrik yang diperlukan adalah berkisar dari 9 sampai dengan 18 volt. Jika energi listrik yang diberikan terlalu kecil maka bel listrik tersebut tidak dapat bekerja secara optimal atau bahkan tidak bekerja sama sekali.
Namun jika energi listrik yang dialiri terlalu besar maka akan sangat
berbahaya dan yang jelas bel listrik tersebut akan terbakar karena timbul energi panas yang berlebih. Untuk hal ini sangat tidak dianjurkan.

Untuk membuat bel listrik, beberapa komponen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
  1. Satu lembar papan kayu (ukuran 30x25 cm dengan ketebalan sekitar 1 cm).
  2. kawat tembaga 1 utas/tanpa penyambungan (berdiameter 1 mm, panjang 11 m).
  3. 1 buah saklar/peyambung dan pemutus arus .
  4. Satu buah baterai 9 volt atau adaptor yang memiliki rentang tegangan 9-18 volt.
  5. Satu batang paku besi 9 inci.
  6. 10-15 sekrup kecil atau paku kecil(paku triplek). Jumlah dapat disesuaikan dengan kebutuhan atau desain yg telah dibuat.
  7. Lembaran aluminium dari bekas kemasan minuman kaleng. Ambil dari kemasan kaleng kira-kira 2 buah.
  8. batang kayu berukuran batang spidol besar (atau sekitar berdiameter 1-1,5 cm).
  9. Pelat besi yang dibuat menyiku 90 dejarat. Tebal pelat sekitar 1 mm.
  10. Satu sekrup 1 inci beserta bautnya.
  11. Satu sekrup berukuran 1,5 inci.
  12. Satu buah bel atau lonceng.
  13. Satu pelat besi tipis ukuran 1x15 cm (bisa didapatkan dari kaleng yang non-aluminium)
  14. Satu pelat baja tipis ukuran 1x7 cm (bisa dari cutter bekas yang sudah ditumpulkan bagian mata pisaunya).
  15. Dua buah sekrup kecil yang biasa digunakan pada alat-alat elektronik.
Sedangkan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan bel yaitu:
  1. Tang (bisa tang lancip atau tumpul).
  2. Palu.
  3. Obeng minus dan plus ukuran kecil.
  4. pisau kecil/pisau lipat.
  5. gunting tumpul (gunting bekas).
  6. solder beserta kawat timahnya.
  7. mistar dan pensil.
Untuk petunjuk pembuatan, kali ini disampaikan hanya dalam bentuk skema/gambar sederhana yang menerangkan setiap bagian pada komponen bel listrik.
Barangkali beberapa bagian yang perlu diberi keterangan lebih lanjut yaitu:
1. Mengenai kumparan yang nantinya berfungsi sebagai sumber medan magnet. Kumparan dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada paku ukuran 9 inci. Banyaknya lilitan tergantung kebutuhan. Jika ingin menghasilkan medan magnet yang kuat namun membutuhkan energi listrik yang sedikit lebih, makan lilitan dibuat lebih banyak. Ringkasnya, jumlah lilitan minimal untuk sumber tegangan 9-18 volt dengan bahan kawat tembaga berdiameter 1 mm pada paku 9 inci adalah 200-300 lilitan.

2. Pada bagian lempengan baja(pegas) dan lempengan besi sebagai lengan pemukul, disatukan menggunakan sekrup kecil. Sebaiknya skrup yang digunakan berjumlah 2 buah agar lebih kokoh. Pada bagian ini kemudian dilakukan penyolderan antara kawat tembaga yang berasal dari kumparan dengan lempengan baja yang terhubung ke interuptor (sekrup berukuran 1,5 inci).

3. Pada bagian kumparan, ujung paku 9 inci diberi penahan supaya kumparan tidak bergeser ketika didorong oleh lempengan besi. Penahan berupa lembaran aluminium yang dipasang vertikal dengan pemakuan untuk melekatkan pada papan.

4. Mengenai bagian dudukkan lempengan baja dan besi, tahap pemasangan diawali dengan melekatkan lempengan pada dudukkan kemudian dilanjutkan pemasangan ke bidang papan. Keterangan dudukkan ini silahkan lihat pada gambar di bawah.
Sedangkan desain bel yang telah selesai, silakan lihat gambar dibawah berikut:Mungkin untuk mempermudah memahami cara pembuatannya, sudah sertakan prinsip kerja dari bel listrik ini.

Prinsip kerja Bel Listrik:

Ketika saklar ditekan (dalam keadaan on) hingga menutup rangkaian yang sebelumnya telah di hubungkan ke sumber arus listrik (baterai atau adaptor), arus listrik mengalir dari sumber arus listrik menuju interuptor (sekrup pada batang kayu) melalui kawat tembaga. Kemudian arus dilanjutkan menuju ke lempengan baja dan selanjutnya menuju ke kumparan (paku yang dililitkan kawat tembaga).

Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan mengakibatkan paku berubah menjadi magnet dan menarik lempengan logam/besi tipis yang dilekatkan pada lempengan baja. Pada lempengan logam/besi ini kemudian dilekatkan dengan kawat yang berfungsi sebagai pemukul bel. Tertariknya lempengan logam beserta lempengan baja mengakibatkan kawat pemukul bergetar dan memukul bel/lonceng hingga berbunyi.

Pada saat yang sama hubungan lempengan baja dengan interuptor terputus sehingga arus listrik berhenti mengalir. Berhentinya arus listrik itu menyebabkan paku kumparan kehilangan sifat magnetnya. Akibatnya lempengan baja kembali ke posisi semula. Lempengan baja kembali terhubung dengan interuptor dan arus listrik kembali mengalir, sifat magnet pada kumparan muncul kembali. Begitu seterusnya hingga saklar dimatikan (dalam keadaan off).

Sekedar catatan tambahan, bahwa ketika bel bekerja, akan terjadi percikan bunga api kecil pada bagian bertemunya interuptor dengan lempengan baja. Untuk hal ini tidak terlalu membahayakan sebatas energi listrik yang diberikan tidak terlalu besar. Untuk pencegahan terjadinya kebakaran, kiranya segera jauhkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti bensin, alkohol, dsb.

Nah, sampai disini dulu ceritaku tentang pembuatan bel listrik sederhana. Mudah-mudahan semua ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukan.
Akhirnya kuucapkan selamat berkarya buat rekan semuanya.


Sumber: http://kosongbolong.blogspot.com/2010/03/berawal-dari-tugas-kuliah-mengenai.html